Latar Belakang ISO 9001
Sistem Manajemen Mutu Kepuasan Pelanggan
Latar belakang dari lahirnya / terbitnya suatu Sistem atau apapun itu sangat perlu Kita ketahui dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan di dalam pengertian dan sebagai acuan penerapannya di tubuh Organisasi yang disertai tujuan serta fungsinya
Seiring dengan perkembangan Jaman dan kemajuan teknologi terutama sektor IT (Information Technology), dengan disertai semakin luasnya jenis atau bisnis usaha, maka kebutuhan akan pengelolaan sistem manajemen mutu semakin mendesak untuk diterapkan pada berbagai jenis industri
Sejarah lahirnya ISO 9001 diawali dengan lahirnya ISO 9000 pada tahun 1987. Ada 3
versi pilihan implementasi saat itu yaitu yang menekankan pada :
1. Aspek Quality Assurance
2. Aspek Quality Assurance dan Produksi
3. Aspek Quality Assurance untuk Testing
Adapun Fokus Utamanya adalah inspeksi produk akhir sebuah proses (dikenal dengan final inspection) dan kepatuhan pada aturan sistem dokumentasi prosedur, instruksi kerja, catatan kerja, formulir serta standar secara menyeluruh yang harus dipenuhi
Pada perkembangan berikutnya ditahun 1994, lahirlah ISO 9000 versi 1994 dikarenakan akan kebutuhan Garansi terhadap Kualitas Produk yang dihasilkan, bukan hanya pada aspek inspeksi produk akhir tetapi lebih jauh ditekankan perlunya proses preventive action (tindakan pencegahan) untuk menghindari kesalahan pada proses yang dilaksanakan di tubuh Organisasi yang dapat menyebabkan ketidaksesuaian pada produk yang dihasilkan. Namun demikian ISO 9000 versi 1994 ini masih mengikuti Sistem Prosedur yang kaku dibanding kebutuhan Organisasi yang disesuaikan dengan proses internal organisasi, Pada ISO 9000:1994 dikenal 3 versi yaitu :
1. ISO 9001 tentang Desain
2. ISO 9002 tentang Proses Produksi
3. ISO 9003 tentang Pelayanan
ISO Versi 1994 lebih fokus pada proses manufaktur dan sangat sulit diterapkan pada organisasi bisnis kecil atau bisnis lainnya, karena banyaknya prosedur yang harus dipenuhi (sedikitnya ada 20 Klausul / Persyaratan yang semuanya wajib di dokumentasikan menjadi prosedur Organisasi)
Dengan keterbatasan pada ISO 9000 tahun 1994 maka lahirlah ISO 9001 tahun 2000 dengan mengurangi jumlah Klausul / Persyaratan serta semua jenis bisnis dapat menerapkannya, namun masih mewajibkan 6 prosedur yang harus terdokumentasi yaitu :
1. Prosedur Pengendalian Dokumen
2. Prosedur Pengendalian Catatan
3. Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai
4. Prosedur Audit Internal
5. Prosedur Tindakan Koreksi dan Pencegahan
6. Prosedur Tinjauan Manajemen
Pada perkembangan berikutnya, versi ISO 9001 versi 2008 lahir sebagai bentuk penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Adapun perbedaan antara versi 2000 dengan 2008 lebih menekankan pada efektifitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada versi 2000 mengatakan harus dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan, maka versi 2008 menetapkan bahwa proses tindakan perbaikan dan pencegahan yang dilakukan harus secara Efektif berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi di dalam organisasi. Selain itu, penekanan pada proses kontrol menjadi bagian yang disoroti dalam versi terbaru ISO 9001 ini. Seiring dengan berbagai permasalahan yang timbul di dalam menerapkan ISO 9001 versi 2008, maka lahirlah ISO 9001 versi 2015 untuk lebih mudah diterapkan di Organisasi dengan menerapkan konsep PDCA dan memperhitungkan resiko didalam Organisasi & Operasionalnya disertai terlibatnya Pimpinan Puncak sehingga segala tindakan dapat dilaksanakan dengan segera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar