"/> Oktober 2015 ~ Konsultan Manajemen Bisnis dan Consultant ISO

Prinsip ISO 9001

Prinsip sistem manajemen mutu ISO 9001
Sistem Manamejemen Mutu ISO 9001 memiliki 8 prinsip, dimana prinsip ini sangat memungkinkan suatu organisasi / industry dapat melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ), 8 Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001, diantaranya :
1. Fokus Pelanggan
Suatu Organisasi sangatlah bergantung pada para pelanggannya, oleh karenanya organisasi harus mampu memahami keinginan para pelanggannya baik kondisi saat ini ataupun kondisi dimasa yang akan datang dengan cara memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha keras untuk melebihi harapan para pelanggan.
 2. Kepemimpinan
Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arahan organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal dimana karyawan dapat terlibat secara penuh untuk mencapai tujuan organisasi.
 3. Keterlibatan Karyawan
Karyawan disemua tingkatan adalah inti dari organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh dapat digunakan untuk keuntungan organisasi.
 4. Pendekatan Proses
Setiap aktivitas, atau sejumlah aktivitas, yang menggunakan sumber daya untuk mengubah input menjadi output disebut proses. Agar organisasi dapat berfungsi secara efektif harus mengidentifikasi dan mengelola sejumlah hubungan dan interaksi proses-proses yang ada. Identifikasi dan pengelolaan sistematis dari proses yang diterapkan dalam organisasi dan khususnya interaksi antar proses dapat disebut sebagai pendekatan proses. Hasil yang diinginkan dapat dicapai dengan lebih efisien jika sumberdaya dan aktivitas yang saling terkait dikelola sebagai sebuah proses.
 5. Pendekatan Sistem ke Manajemen
Mengidentifikasi, memahami dan mengelola sistem dari proses – proses yang saling terkait dengan menetapkan sasaran untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas organisasi.
 6. Perbaikan Terus Menerus
Peningkatan terus-menerus harus menjadi sasaran permanen dari organisasi.
  • Menetapkan peningkatan terus-menerus sebagai sasaran bagi semua orang
  • Perbaikan dengan peningkatan dan terobosan baru
  • Secara periodik membandingkan dengan kriteria yang diharapkan untuk identifikasi perbaikan
  • Secara terus-menerus memperbaiki efisiensi dan efektivitas proses
  • Melaksanakan pencegahan
  • Melatih semua karyawan dalam hal metode dan alat untuk melakukan peningkatan
  • Menyediakan pengukuran dan sasaran untuk memandu dan melacak perbaikan
  • Mengakui perbaikan
 7. Pendekatan Faktual untuk Mengambil Keputusan
Keputusan yang efektif adalah keputusan yang didasarkan pada analisa data dan informasi.
  • Mengumpulkan data yang relevan
  • Meyakinkan bahwa data tersebut akurat, mencukupi dan dapat diambil
  • Melakukan analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid
  • Memahami teknik statistik
  • Menyeimbangkan analisa logis dengan pengalaman dan intuisi untuk mengambil keputusan
 8. Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok
Organisasi dan pemasok mereka saling bergantung satu dengan yang lainnya dan hubungan saling menguntungkan dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat menciptakan nilai.
  • Mengidentifikasi dan menyeleksi pemasok kunci
  • Menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan pertimbangan jangka panjang
  • Komunikasi terbuka dan jelas
  • Bekerja sama untuk mengembangkan dan memperbaiki produk dan proses
  • Bekerja sama untuk memahami keinginan pelanggan
  • Berbagi informasi dan rencana dimasa yang akan datang
  • Mengakui perbaikan dan prestasi pemasok
 Untuk Konsultasi ISO 9001, hubungi Aryasentra Consulting di telp.: 021-29305166
Artikel terkait ISO 9001
Share:

Konsultan BPR - Business Process Reengineering


Business Process Reengineering ( BPR )

Pesatnya kemajuan teknologi dan ketatnya persaingan dunia industry maupun jasa membawa dampak yang luas dalam dunia bisnis, hal ini tentunya suatu perusahaan harus mampu mengikuti perkembangan jaman agar tetap bisa bersaing. Pertanyaanya adalah bagaimana cara menyesuaikan perkembangan tersebut? Jawabannya adalah cara yang mudah yaitu dengan melakukan  evaluasi kembali terhadap bisnis proses perusahaan dari input-proses sampai output, apakan bisnis proses tersebut masih relevan dengan kondisi perusahaan sekarang atau justru sebaliknya. Jika memang kondisinya sudah tidak sesuai maka perlu segera mendesign / merancang ulang kembali bisnis proses atau bahasa manajemennya adalah melakukan business process reengineering ( BPR ) dengan tujuan agar alur dan prosedur kerja menjadi lebih efektif,efisien serta produk yang dihasilkanpun bisa berkualitas serta semua proses bisnis bisa terkendalikan dan terukur.  Business Process Reengineering ( BPR ) merupakan langkah pembaharuan proses bisnis dalam suatu perusahaan secara menyeluruh  dengan melakukan perbaikan disegala bidang dalam pelayanan  organisasi, contohnya sumber daya manusia, proses & prosedur kerja, dan teknologi. Business Process Reengineering ( BPR ) sangat membantu perusahaan melewati rintangan dan permasalahan yang terjadi ketika sistem kerja yang digunakan tidak  relefan dan tidak tertata dengan baik yang hal ini dapat menghambat target serta sasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Tidak dipungkiri, kebanyakan pelaku usaha dalam menjalankan bisnis hanya berdasarkan pengalaman tanpa didasari oleh sebuah sistem yang baik dalam menjalankan operasional bisnisnya sehingga alur proses bisnispun tidak tertata rapi dan tidak  teratur yang tentunya hal ini akan jadi hambatan dalam pencapaian target yang ingin dicapai. Ketika sebuah proses bisnis mengalami hambatan serta gejala-gelaja yang bisa menghambat produktifitas kerja seperti banyak reject, banyak keluhan pelangan, biaya produksi tinggi, proses produksi lama, prosedur kerja tidak jelas, dll,  maka saat menghadapi kendala seperti inilah perlu dibutuhkan sebuah tindakan perbaikan yang nyata dari manajemen dengan secepatnya memperbaiki sistem bisnis proses yang lebih baik sehingga proses bisnis menjadi efektif, efisien serta adaptif yang artinya sebuah proses pekerjaan akan menjadi lebih sistematis dimana hasilnya sesuai dengan ekspektasi yang mampu meminimalkan sumber daya yang dibutuhkan serta dapat menyesuaikan perubahan kebutuhan  pasar ataupun kebutuhan bisnisnya. Business Process Reengineering ( BPR ) merupakan sebuah jawaban atas segala permasalahan diatas, dengan melakukan Business Process Reengineering ( BPR ) organisasi akan lebih mudah dalam mencapai target yang ditetapkan karna segala sesuatunya tertata dengan sistematis, terarah dan terukur. Namun demikian Business Process Reengineering ( BPR ) bukan lah sebuah jaminan keberhasilan bagi organisasi karna kembali lagi segala sesuatunya adalah menyangkut masalah komitmen, perlu diingat sebagus apapun sistem di buat dan didesign namun tanpa adanya komitmen yang baik dari manajemen dan seluruh team maka semuanya akan sia-sia. Pada prinsipnya Business Process Reengineering (BPR) adalah suatu  kegiatan untuk mengoptimalkan kembali business process  dan menitik beratkan pada proses bukan pada orang ataupun teknologinya, orang dan teknologi hanyalah sebagai faktor pendukung. Dengan demikian ketika bisnis proses sudah optimal maka semuanya akan mudah dikendalikan, dimonitoring dan diukur.


Langkah apa yang sebaiknya dilakukan dalam Business Process Reengineering   ( BPR )?
Share:

Client Kami

Aplikasi Aryasentra

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Label